Facebook Twitter Google+ RSS

Selasa, 16 April 2013

PALU MENGHANCURKAN KACA "TAPI" PALU MEMBENTUK BAJA

Apa makna dari pepatah kuno Rusia ini?

Jika jiwa kita rapuh seperti Kaca, maka ketika Palu masalah menghantam kita, maka dengan mudah kita putus asa, frustasi, kecewa, marah dan jadi remuk redam.

Jika kita adalah Kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan... Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain...
Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi Kaca, tapi jadilah Baja.
Mental Baja adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur disaat masalah dan keadaan yang benar² sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik.
Sepotong besi Baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan Palu.
Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mental Baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru.

Jika kita adalah "Baja" kita akan selalu melihat Palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita.

Sebaliknya jika kita "Kaca" maka kita akan selalu melihat Palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita..

Jumat, 05 April 2013

EFEK SAMPING JANGKA PANJANG MELAHIRKAN SECARA CAESAR

Melahirkan secara caesar sebenarnya ditujukan untuk wanita hamil yang mengalami komplikasi. Namun belakangan persalinan dengan cara ini lebih banyak diminati karena wanita tak ingin merasakan nyeri persalinan yang mengerikan. Meski tak sakit, tapi operasi caesar ternyata juga punya efek samping jangka panjang.

Permintaan persalinan caesar di seluruh dunia semakin meningkat. Selain karena makin banyak wanita hamil yang mengalami komplikasi selama masa kehamilan, persalinan ini untuk juga banyak diminta tanpa alasan medis yang jelas. Sebagian besar karena si ibu takut melahirkan secara normal.

Padahal bila tanpa komplikasi, melahirkan secara normal jauh lebih baik ketimbang caesar. Terlebih lagi, operasi caesar meninggalkan efek samping jangka panjang.

Berikut beberapa efek samping jangka panjang dari persalinan caesar, seperti dilansir Boldsky, Jumat (5/4/2013) :

  1. Bekas luka
Persalinan secara caesar akan meninggalkan bekas luka sepanjang hidup. Tapi masalahnya bukan hanya kosmetik, tapi Anda juga memiliki jaringan parut yang terbentuk di tempat perut dipotong. Jaringan parut inilah yang dapat menyebabkan masalah nantinya. Bagaimana jika Anda perlu melakukan operasi penting lainnya di kemudian hari?

  1. Butuh istirahat lebih lama
Wanita yang melahirkan secara caesar biasanya akan memerlukan masa istirahat total (bed rest) selama 3 bulan. Bagi wanita karir, hal ini tentu menjadi masalah karena wanita hanya mendapatkan 3 bulan cuti bersalin.

  1. Hernia
Hernia sangat umum terjadi setelah persalinan caesar. Jika Anda tidak cukup mendapatkan istirahat setelah melahirkan, Anda mungkin berakhir dengan hernia.

  1. Kecil kemungkinan untuk persalinan normal
Bila anak pertama sudah dilakukan dengan persalinan caesar, maka kecil kemungkinan wanita bisa melahirkan secara normal pada persalinan berikutnya. Dan jika kehamilan kedua juga dilakukan dengan caesar, maka dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak memiliki anak lagi. Pemotongan perut dan membukanya 2 kali bisa menyebabkan banyak trauma.

  1. Sakit punggung
Setelah persalinan caesar, wanita paling sering mengeluh sakit punggung. Kondisi ini terjadi karena anestesi epidural dan juga efek jahitan. Setiap kali Anda tertawa atau batuk, jahitan di perut akan menegang dan dapat menyebabkan sakit punggung.

sumber : http://health.detik.com

Rabu, 03 April 2013

WAKTU YANG TEPAT UNTUK MELAMAR KEKASIH


Setiap pasangan yang menjalin hubungan asmara tentu ingin melangkah ke jenjang lebih serius: pernikahan. Walaupun sering tak terucap, banyak wanita yang menjalani hubungan stabil dalam waktu tertentu mengharap agar kekasih segera melamar.

Kapankah waktu yang tepat untuk melamar kekasih? Sebuah survey menyebutkan, wanita berharap pertanyaan “Maukah menikah denganku” pada usia hubungan 2,5 tahun.

Penelitian, seperti dikutip dari Yourtango menemukan sebagian besar wanita mulai mencari-cari cincin pertunangan yang mereka inginkan saat hubungan memasuki usia dua tahun lebih.

Survei menanyakan kepada 2.000 wanita menikah dan yang berhubungan dalam jangka panjang. Hasilnya, sembilan dari sepuluh wanita menunggu pasangan mereka melamar lebih dulu daripada menanyakannya langsung. Satu di antara 10 wanita meninggalkan kekasih karena menganggap terlalu lama menunggu lamaran.

Sebanyak tiga perempat wanita yang disurvei masih menunggu kekasih mereka untuk mengajukan ajakan menikah.

Corrine Sweet, seorang psikolog menyatakan, masih ada pandangan masyarakat bahwa hubungan dalam waktu tertentu harus berakhir dengan lamaran. Masyarakat juga menilai ada batas waktu wanita menunggu pasangan mengajukan lamaran sebelum memutuskan meninggalkan pasangan tersebut.